Kamis, 05 November 2015

Esay: Sukses Terbesar dalam Hidupku

waktu itu aku ketemu dengan ibu-ibu yang baru fotocopy. Kemudian aku lihat dia sedang sibuk dengan print Disestasinya, Iseng-isen tanya, ternyata dia pake beasiswa LPDP, ya itung-itung referensi karena ibunya baik hati, aku minta Esaynya... dan beginilah saya bagikan kepada kawan-kawan sebagai referensi...

Kesukesan merupakan goal akhir bagi setiap sisi kehidupan semua orang. Kesuksesan sifatnya relative dan tidak pernah akan ada kepuasan di dalamnya, apalagi jika menggunakan pembanding orang-orang yang lebih tinggi, tentu akan berbeda.
Sampai saat ini aku merasa belum meraih kesuksesan, masih banyak hal yang belum bisa aku capai. Kesuksesan seringkali dilihat orang dari hal-hal yang bersifat fisik, seperti rumah, mobil, perangkat rumah tangga, alat diri, dan lain-lain. Dilihat dari sisi tersebut, jelas belum aku miliki. Gaji yang aku miliki sekarang pun sudah ditunggu  untuk dibayarkan pada tagihan cicilan barang modal usaha yang dilakukan suami, yaitu mesin cuci dan pengering. Kebetulan suami memilih menjadi wiraswastawan. Tidak apa-apa, pada saatnya nanti hal itu akan terselesaikan juga. Insya Allah, aku yakin itu.
Walaupun bukan ekonomi yang aku punya sebagai indikator kesuksesanku, namun aku memiliki beberapa prestasi kecil yang cukup membuat aku terus berusaha untuk mendapatkannya kembali di waktu-waktu yang akan datang. Sewaktu di taman kanak-kanak, pada saat perpisahan sekolah, aku mendapat tas baru, hasil juara 1 yang aku peroleh karena waktu itu, kata ibu, aku paling lancar membaca tulis latin.  Saat menduduki bangku sekolah dasar, Alhamdulillah selalu mendapat peringkat 5 besar di sekolah. Kegiatan pramuka pun terus aktif aku ikuti, sampai diikutkan pada berbagai perlombaan pramuka, sehingga aku pernah dinobatkan dalam peringkat tinggi sebagai anggota pramuka di sekolah dasar. Pada saat yang sama, di taman pendidikan alquran, aku selalu diikutkan pada lomba-lomba pengajian, Alhamdulillah, pernah pula meraih jura harapan 2 bacaan surat pendek tingkat nasional. Pada lomba-lomba di sekolah pun pernah diikutkan dalam lomba cerdas cermat, walaupun meraih kejuaraan satu kali dalam lomba cerdas cermat agama.
Sekolah menengah pertama, aku pindah ke Jogja karena mengikuti kepindahan kakak untuk sekolah di kota tersebut. Orang tua pada waktu tersebut masih tinggal di Jakarta. Namun keadaan ini cukup membuat aku lebih bersemangat di sekolah, sehingga Alhamdulillah selalu memperoleh juara 1 pada waktu itu. Sampai-sampai aku diikutkan dalam lomba siswa teladan se-kabupaten Sleman, Alhamdulillah memperoleh juara 2. Padahal waktu itu kegiatan ekstrakurikuler menjadi anggota peleton inti, dewan penggalang, anggota OSIS, aktif aku ikuti. Pada saat sekolah menengah atas, aku ingin mengurangi kegiatan ekstrakurikuler, sehingga kelompok ilmiah remaja yang aku pilih sebagai kegiatanku. Pernah tim penelitian kami memperoleh juara 1. Alhamdulillah.. kesuksesan yang paling aku syukuri adalah dapat mendaftar di perguruan tinggi negeri Universitas Gadjah Mada tanpa tes. Padahal orang berjuang mati-matian untuk meraih hal tersebut. Perjuangan sebenarnya juga aku lakukan, hanya saja sudah aku cicil sejak duduk di bangku kelas 1 SMA (syarat masuk UGM dilihat dari nilai akademik mulai kelas 1 SMA).
Saat di bangku kuliah, Alhamdulillah meraih prestasi lulusan terbaik pada waktu itu. Saat bekerja, tidak banyak yang bisa aku banggakan, karena pekerjaan yang aku peroleh bisa dibilang kurang membahagiakan. Aku tidak putus asa. Aku meneruskan ke jenjang pendidikan S2 dengan harapan dapat memiliki kehidupan yang lebih baik. Prestasi yang tidak aku sangka-sangka adalah menjadi juara ketiga penelitian pascasarjana pada lingkup perkumpulan ahli teknologi pangan, di mana waktu itu hanya aku yang mewakili jenjang master, sedangkan finalis lainnya berada pada jenjang doctor. Alhamdulillah…
Dengan kesuksesan menjadi juara penelitian pascasarjana tersebut, aku berharap bisa mengilhami prestasi di masa yang akan datang, prestasi dalam penelitian yang saat ini masih aku usahakan. Apalagi saat ini aku sudah diterima sebagai tenaga pengajar pada salah satu institusi swasta di kota Yogyakarta. Dua bulan bekerja di tempat tersebut, pimpinan meminta saya untuk dapat meneruskan kuliah S3. Alhamdulillah, semula tidak percaya dan merasa tidak sanggup.  Namun, segala sesuatu haruslah maju ke depan dan dilakukan langkah demi langkah. Jika orang lain bisa ke jenjang S3, kenapa saya tidak? Semoga Allah meridhoi segala usaha yang aku lakukan ini dan menjadi awal kesuksesan di masa yang akan datang. Amiiin.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

cara melihat kata kunci populer di google

Anda dapat melihat kata kunci populer di Google dengan menggunakan Google Trends. Berikut ini adalah cara melihat kata kunci populer di Goog...