Minggu, 20 Desember 2015

ESTETIKA TIMUR

Kesenian bara dianggap mempunyai sifat-sifat yang berorientasi pada perkembangan atau pembaharuan sedangkan kesenian timur dipandang memiliki sifat-sifat yang berorientasi pada pelestarian atau ketaatan pada tradisi. Hlm 2
Wabi-Sabi merupakan salah satu konsep estetika tradisional Jepang yang mengacu pada nilai-nilai ajaran Zen Buddhisme. Wabishi  berarti tidak senang, sepi, sunyi, lengang, suram, dan redup; sedangkan Sabhisii mempunyai arti kemelaratan, kesedihan, kemiskinan, dan kesepian. Hlm 13
Bentuk seni lukis yang representatif banyak dikenal dengan aliran naturalistik, muncul dari belahan bumi barat, seiring dengan ditemukan ilmu-ilmu anatomi, perspektif dan menganut filsafat antroposentrik yaitu manusia mempunyai kedudukan yang sentral di jagad raya dan segala sesuatu yang menjadi berhubungan erat dengan pengalaman manusia dan nilai-nilai. Hlm 18
Sedangkan non representatif, banyak ditemui di belahan bumi Timur yaitu; memlihatkan abstraksi, sesuai dengan ideal oriental, yang mempunyai pengertian dari representasi murni, dan abstraksi merupakan istilah untuk menyatakan pelukisan yang sama sekali non representatif. (Sadali: 1983). Hlm 18
Pada zaman kuno atau era budaya Buddha, pengaruh kebudayaan daratan Asia terlihat pada desain seni fungsional. Hal ini terdapat pada karya arsitektur, seni pahat, dan seni lukis buddha. Warna yang digunakan bernuansa gelap dan bsekesan magis sebagai bukti sisa pengaruh zaman Jomon. Hlm 52
Lukisan Zaman Pra Sejarah pada sekitar 700 SM memiliki tema lukisan kegiatan manusia sehari-hari seperti; menari, berburu atau panen, dan objek yang ditampilkan adalah manusia dalam berbagai gerak dan posisi, berbagai jenis binatang yang hidup di sekitar kehidupannya: anjing, ikan, burung, capung, laba-laba dan belalang atau alam beserta lingkunganya seperti pepohonan, bunga, rumput, dan awan. Hlm 62
Lukisan zaman kuno memiliki tema lukisan umumnya berkisar pada kehidupan beragama dan kehidupan sehari-hari. Objek lukisannya adalah manusia, binatang, alam beserta lingkungannya. Hlm 64
Lukisan zaman pertengahan pada dasarnya didominasi oleh tema di dalam ruang dan di luar ruang. Lukisan yang bertema dalam ruang mengambil objek; doktrin buddha, sastra klasik, kehidupan para tokoh, pahlawan, raja-raja di dalam rumah atau istana. Adapun untuk tema lukisan yang berada di luar ruang, mengambil objek-objek pemandangan alam beserta lingkungannya; peristiwa-peristiwa dan suasana kehidupan masyarakat di masa perang. Hlm 67
Lukisan zaman pra-modern ini mulai diperkenalkan budaya barat dalam berbagai bidang. Pada zaman ini seniman mulai mencoba mempertahankan faktor alamiah (kewajaran-alami) dan meninggalkan faktor tradisional. Ada pula kolompok seniman yang menciptakan aliran baru mengambil bentuk-bentuk yang berasal dari gaya Eropa dan meninggalkan faktor tradisional, akhirnya usaha tersebut terhenti, karena adanya kebijakan isolasi negri. Hlm 71
Lukisan modern ditandai dengan adanya kebudayaan fisik modern yaitu dalam teknik melukis menggunakan kanvas dan cat minyak, anatomi, perspektif dan bidang seni lainnya seperti cetak/grafis, desain benda keperluan sehari-hari bahkan pada arsitektur perkotaan. Hlm 72
Dalam hal ini terbagi menjadi dua faktor yang mempengaruhi karya seni memiliki nilai estetis, yaitu faktor intra estetis dan ekstra estetis. Hal-hal yang berkaitan dengan visualisasi karya seni yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat seperti selera, gaya, identitas, status sosial, kepribadian serta mentalitas. Sedangkan faktor ekstra estetis adalah gejala dari luar karya seni yang mempengaruhi proses penciptaan karya seni seperti kebudayaan, agama; pendidikan, norma-norma, sosial, politik, ideologi, pola pikir, dan teknologi. Hlm 82
Filsafat timur sering dianggap sebagai pemikiran yang tidak rasional, tidak sistematis, dan tidak kritis. Pemikiran timur memperlakukan segala sesuatu dengan kepercayaan religius atau agama. Hlm 13
Santo Agustinus dan Thomas Aquinas berpendapat bahwa agama dan filsafat adalah dua hal yang sejalan. Hlm 14
Pemikiran timur sebagai pisau bedah bagi banyak permsalahan filosofis, bahkan pengembangannya dilakukan dengan mengguanakan sistematika berpikir yang filosofis. Hlm 15
Karl Jaspers: dalam perjalanan sejarah peradaban manusia ada empat orang yan menciptakan dan mendemonstrasikan cara hidup kemudian dijalankan oleh para pengikut mereka yang tak terhitung jumlahnya. Empat orang tersebut adalah Buddha, Confucius, Socrates, dan Jesus. Hlm 17
Foulcault: dominasi barat atas timur sangat besar, apalagi dalam ilmu filsafat. Penentuan pemikiran timur sebagai ‘bukan filsafat’ tak lepas dari pengaruh kekuasaan barat yang menjejalkan kriteria-kriteria mereka kepada pemikiran timur. Hlm 26
Sanderson Beck: Kebijaksanaan atau wisdom adalah pengetahuan tentang dan tindakan untuk mencapai kebaikan tertinggi dalam segala aspek. Hlm 29
Pikiran dan perbuatan perlu terlibat secara intensif dalam pencapaian kebijaksanaan. Inilah filsafat dalam pengertian pada pemikir timur seperti Lao Tze, Confucius, Sidharta Gautama, pada Filfut Hindu dan Islam. Hlm 30
SEKILAS FILSAFAT INDIA
Filsafat hindu
Kata Hindu berkaitan dengan kata Hindustan, nama lain bagi tanah India. Hlm 38
Filsafat Hindu menyelidiki alam, dicari intisarinya, diselami hakikatnya, dicari sebab sedalam-dalamnya, akan tetapi tidaklah berhenti di situ saja, masih mempunyai tujuan lebih lanjut: kebebasan (Poedjawijatna, 1986: 54-55). Hlm 37-38
Hiduisme merupakan sebuah nama yang menaungi berbagai agama dan sub-agama yang berbeda bernaung di bawahnya. Hlm 38
Filosofis yang diberikan oleh pada pemikir Hindu terkait dengan aspek historis dan sosioligis. Menurut mereka, manusia melalui sejarahnya telah merumuskan banyak nama dan bentuk dari Yang Maha Suci atau Yang Abadi. Hlm 54
Hindu berpandangan bahwa secara universal hanya ada satu realitas sejati tetapi realitas sejati itu tidak dapat dibatasi sebagai satu nama atau bentuk tertentu. Meski kebenaran hanya satu dan universal, tetapi tidak dapat dirumuskan secara ekslusif (terbatas), melainkan inklusif (terbuka terhadap berbagai penafsiran). Hlm 54
Hal yang dianggap penting dalam filsafat hindu adalah mencapai spiritualitas yang tinggi. hlm 55 pada intinya manusia harus mencapai kesadaran kebersatuan alam. Ia harus menyadari bahwa keberadaannya tak lepas dari keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Esensi manusia adalah spirit atau rohnya, bukan pada bentuknya. Hlm 57
FILSAFAT BUDDHA
Filsafat buddha berkembang dari ajaran Budhisme yang lebih dikenal sebagai agama buddha. Tokoh utama dan pencetus pertama ajaran ini adalah Sidharta Gautama, seorang pangeran dari keluarga istana di Nepal. Hlm 61
Renkarnasi menurut kepercayaan hindu, yang sebagian besar diterima oleh agama buddha, roda kehidupan dan kematian akan selalu berputar, mungkin seratus atau seribu kali. setiap manusia ditentukan untuk renkarnasi, terlahir kembali dalam bentuk makhluk lain, tanpa dapat melarikan diri. Ada hukum sebab akibat yaitu karma. Hlm 63
Pencerahan merupakan dasar yang penting dalam ajaran Buddha. Buddha berati “Yang Sudah Tercerahi” dan pencerahan ini adalah Bodhi. Buddha dan Bodhi berasal dari kata yang sama yaitu Budh, yang artinya membangunkan, menyadarkan. Hlm 64
Bagi Buddha, kelahiran adalah penderitaan, umur tua adalah penderitaan, sakit adalah penderitaan, mati adalah penderitaan, dipisahkan dari orang dikasihi adalah penderitaan, dan tidak mencapai apa yang diinginkan adalah penderitaan. Secara singkat semua yang melekat di dunia ini adalah penderitaan. Hlm 64
Penyebab dari penderitaan adalah keinginan. Hlm 65
Sumber tertulis yang dianggap sebagai sumber ajaran metafisika Budhisme adalah Dhammapada. Hlm 67
Pembebasan manusia dianjurkan untuk berbuat baik bagi sesama makhluk, baik makhluk mati maupun makhluk hidup. Manusia dalam budhisme diwajibkan memiliki rasa belas asih yang tak terbatas, ikut merasakan penderitaan orang lain, menghindari keinginan yang menimbulkan penderitaan, dan saling menghargai kebebasan orang lain dalam mengekspresikan keimanannya. Hlm 71
Pencapaian dan pemeliharaan harmoni, baik dalam diri sendiri maupun dalam alam semesta. Keseimbangan alam, keterkaitan satu makhluk dengan makhluk lainnya dan keterkaitan semuak makhluk pada Realita Yang Satu merupakan syarat penting bagi pelenyapan penderitaan dan pencapaian Nirwana. Hlm 71

SEKILAS FILSAFAT CINA
Menurut Olsen (1984), salah satu konsep dalam filsafat Cina yang amat penting dan menonjol adalah Dao (baca: Tao). hlm 76
Dalam filsafat Cina, manusia adalah agen alam yang bertujuan menyusun fondasi dari kebudayaan galaksi (galactuc culture). Hlm 79
Konsep Yin dan Yang juga berpengaruh dalam memberi arti pada Dao. Dalam hal ini Dao diartikan sebagai I (satu) Yin dan I (satu) Yang. Dao berartinya adalah keseimbangan sempurna, karena telah mengandung Yin-Yang. Dengan kesempurnaannya, Dao merupakan standar bagi seluruh alam ini. Hlm 79
Dao memiliki arti ‘jalan’ yang pada hakikatnya berarti cara atau metode dari terjadi atau terciptanya sesuatu. Selain itu, Dao juga merujuk pada cara melakukan sesuatu bagi manusia agar mencapai kebajikan. Karena itu Dao mempunyai arti cara bertindak atau alur perilaku dalam kehidupan manusia, atau bisa juga berarti aturan-aturan tingkah laku (Fridolin, 1998). Hlm 82
CONFUCIANISME
Konfucianisme dikembangkan pertama kali oleh Confucius. Hlm 83
Salah satu pemikiran Confucius yang amat penting berkaitan dengan perbaikan masyarakatnya adlaah konsep pembetulan nama-nama (rectification the names). Dalam hal ini adalah sebuah usaha utama yang diharuskan dilakukan dalam memperbaiki masyarakat. Hlm 84
Konfucianisme menekankan bahwa seorang manusia dalam hubungannya dengan manusia lainnya harus mengikuti tatacara kehidupan yang telah dibangun oleh para orang bijak kuno sesuai dengan tatacara alam (Dao). Padangan ini merujuk pada kutipan dalam kitab Mengzi (Mengsius): “Tinggal di dalam rumah besar di dunia ini, mempertahankan posisi yang betul dalam dunia, dan mengkuti Dao yang agung dari dunia ini.” (Fung Yu lan, 1952). Hlm 85
Konsep pembetulan nama-nama: Confucius:”Satu-satunya hal yang pertama-tama diperlukan dalam pembetulan nama-nama... hendaknya seorang penguasa bersikap sebagai penguasa, seorang menteri bersikap sebagai seorang menteri, seorang bapak bersikap sebagai seorang bapak, dan seorang anak bersikap sebagai seorang anak.” Hlm 87
Estetika Confucius menekankan bahwa manusia merupakan makhluk yang harus mementingkan hubungan dengan sesamanya. Hlm. 90
DAOISME
Daoisme merujuk pada kenyataan-kenyataan di luar duniawi. Tema utamanya adalah keselarasan manusia dengan Dao dan realasi suatu model kosmis yang tampak pada semua benda. Para Daois menyatakan bahwa dalam segala hal terdapat Dao. Hlm. 94
CHAN
Chan adalah perbuatan dan hanya dapat dipahami dengan perbuatan bukan penjelasan kata-kata. Hlm 99
Platform Sutra karya Shen Hsiu: “Untuk mencapai pencerahan tertinggi, seseorang harus mengetahui secara spontan sifat atau hakikat dari pikirannya yang tidak diciptakan dan tidak dimusnahkan. Dari ksana ke ksana (momen-pikiran), seseorang mampu menyadari hakikat Pikiran sepanjang waktu. Dengan begitu, segala hal akan bebas dari kekangan. Sesekali Tathata (nama lain untuk hakikat pikiran) diketahui maka orang akan bebas dari waham (delusi) selamanya. Kondisi pikiran seperti itu adlaah kebenaran absolut.” Hlm 102
Dalam pandangan Chan, “Dao tidak dapat dikatagorikan sebagai pengetahuan atau nonpengetahuan. Dao serupa ruang hampa yang maha luas.” (Nanquan Puyuan, dalam Fridolin, 1998). Hlm 105

FILSAFAT MUSLIM
Menurut para tokoh orientasil, kegiatan intelektual Islam sudah mati. Hlm 109
Filsafat dapat memberi inspirasi bagi berbagai pengembangan pemahaman konsep-konsep agama islam (Nasr, 1995). Hlm 113
Tema-tema yang mencolok dalam filsafat islam adalah pembuktian adanya Tuhan danegan akal seperti yang ditampilkan oleh Al-Kindi dan Al-Farabi. Hlm 113
Ajaran filsafat yang dikemukakan oleh sebagian besar filsuf muslim awal adalah apa yang dikenal dengan filsafat parimatetik. Ajaran ini merupakan sintesis ajaran-ajaran wahyu islam, filsafat Aristotelian dan Neoplatonisme, baik yang berkembang di Athena maupun di Alexanderia. Hlm 113
Kebenaran tidak pernah merendahkan hal lain atau merendahkan dirinya, tetapi menyampaikan penghargaan dan penghormatan (Al-Kindi, dalam Nasr, 1995). Bagi filsuf islam, apa yang dilakukan dalam berfilsafat adalah usaha mencapai kebenaran puncak wahyu melalui penggunaan intelek. Hlm 114
Al-Kindi
Karya-karya Al-Kindi secara umum terbagi menjadi karya-karya yeng berisi filsafat dan teologi. Hlm 115
Al-Kindi: filsafat meruapakan pengetahuan tentang realitas segala sesuatu, sejauh jangkauan kemampuan manusia. Hlm 116
Filsafat Al-kindi didasari oleh filsafat Aristotelian, terutama metafisikanya. Hlm 116
Filsafat berkaitan dengan segala jenis persoalan karena di dalam filsafat dipertanyakan ‘apa’, ‘bagaimana’, ‘yang mana’, dan ‘mengapa’ dari segala sesuatu. Dengan kata lain, filsafat mempelajari keberadaan segala sesuatu, genus dan species, differentia dan sebab final dari segala sesuatu. Dengan seseorang mengetahui tentang zat maka ia mengetahui juga genus, mengetahui bentuk mengetahui juga species beserta differentia atau perbedaan yang dibawa oleh bentuk zat. Dengan mengetahui semua hal tersebut maka dapat diketahui definisi dan realitas yang didefinisikan. Hlm 117-118
Al-Kindi menggambarkan usahanya menggunakan pemikiran filosofis untuk menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an terutama tentang hakikat Tuhan Yang Esa. Hlm 120
Al-Razi
Tokoh ini dikenal sebagai nonkompromis dalam mempertahankan pemikiran filosofisnya. Hlm 121
Ajaran-ajaran agama islam tidak melarang atau menantang penyelidikan filosofis (McGreal (ed), 1995). Hlm 121
Filsafat adalah menjadikan seseorang mendekati sifat-sifat Allah dalam arti berusaha terus-terusan mencapai hal-hal yang baik dalam hidupnya. Dengan filsafat manusia berusaha sejauh mencapai kesamaan dirinya dengan Tuhan sejauh mungkin dalam batasan-batasan sebagai makhluk. Hlm 121
Al Farabi
Tokoh ini merupakan filsuf muslim yang pertama kali mengembangkan sistem pemikiran filosofis yang komprehensif. Ia merupakan penerus usaha Al-Kindi mentransfer pemikiran Yunani, terutama pemikiran Plato dan Aristoteles, ke khasanah pemikiran islam. Ia mengembangkan pemikiran filosofis tentang ketuhanan yang dikenal dengan filsafat emanasi, yaitu suatu pandangan tentang Tuhan sebagai asal segala sesuatu yang cahaya-Nya menyebar menghasilkan seluruh alam semesta. Hlm 123
Ibnu Rusyd
Hasil karyanya adalah dua model filsafat yang tak ada bandingannya di barat, yaitu filsafat iluminasi (Hikmat al-Isyraq) dengan tokohnya Suhwardi, dan filsafat muta’alitah (Hikmah Muta’aliyah) dengan tokohnya Mula Sadra. Hlm 125
Surawardi
Filsafat yang benar sebagai hasil dari perkawinan antara latihan intelektual teoritik melalui filsafat (merujuk pada Aristoteles dan beberapa filsuf Yunani lain) dan pemurnian hati (mengikuti pendekatan sufisme). Makna pencapaian pengetahuan tertinggi yang ia anggap sebagai iluminasi, sekaligus mentransformasikan keberadaan dan melimpahnya pengetahuan sesorang. Hlm 127
Mulla Sadra
Konsepsi pembagian filsafat Avicennian terbagi menjadi dua: 1) teoretis, mengacu pada pengetahuan tentang segala sesuatu sebagaimana mestinya; dan 2) praktis, mengacu pada pencapaian kesempurnaan-kesempurnaan yang cocok bagi jiwa. Hlm 132
Poko pemikiran  Mulla Sadra tentang esensi dan eksistensi Tuhan dan keterkaitannya dengan esensi dan eksistensi makhluk-makhluknya adalah: 1) hakikat eksistensi sebagai sesuatu yang mendasar (ashalah al-wujud); 2) kemanunggalam wujud (wahdah al-wujud); 3) penuntasan masalah-masalah yang menyangkut eksistensi manusia (al-wujud al dzihni); dan 4) kajian hakikat keniscayaan esnsial Tuhan yang abadi dan sifat keserbamungkinan (imkan). Hlm 134-136
Muhammad Iqbal
Dalam kajian mengenai filsafat manusia Idbal menggunakan kata anfus yang berarti ego. Yang dimaksudkan adalah menusia yang merupakan kesatuan jiwa-badan yang sering juga disebut sebagai diri. Identitas manusia adalah individualitas yang mempunyai kesadaran dan berkata “Aku” (I Am). Singkatnya manusia adalah “Aku yang berkesadaran” dan menjadi pusat seluruh pengalaman. Hlm 145

Tuhan sebagai sesuatu yang transenden, berbeda dengan manusia, melampaui manusia, tetapi membebaskan manusia dengan kehendak dan tujuan-tujuannya. Tuhan adalah sosok transenden yang merespons panggilan manusia dan tidak buta atas perasaan manusia. Tuhan menanggapi keinginan-keinginan manusia, bukan memaksakan keinginan-Nya terhadap manusia. Hlm 153


1 komentar:

cara melihat kata kunci populer di google

Anda dapat melihat kata kunci populer di Google dengan menggunakan Google Trends. Berikut ini adalah cara melihat kata kunci populer di Goog...