Berbicara mengenai pendidikan di
Indonesia memang tiada akan habisnya. Namun, dalam konteks kali ini, saya akan
hanya mengerucut pada perihal sudut pandang dan impian saya mengenai pendidikan
di Indonesia. Diawali dari permasalahan pendidikan di Indonesia yang selama ini
dialami, salah satunya adalah sistem pendidikan di Indonesia selalu menuntut
siswa untuk serba bisa. Semua hal diharapkan untuk dikuasi, sedangkan siswa
sendiri pada hakikatnya memiliki kemampuan, kreativitas, bakat dan minat
masing-masing yang harus dimaksimalkan. Bukan untuk menguasai semua bidang.
Pada pendidikan dasar dan menengah
pertama sistem pembelajaran yang diberikan kebanyakan masih sangat umum dan
belum memaksimalkan berbagai hal yang dimiliki siswa. Penyaluran bakat dan
minat siswa selama ini masih sebatas pada ekstrakurikuler, belum menjadi domain
utama dalam konteks pembelajaran di Indonesia. Hakikatnya setiap anak memiliki
kemampuan yang berbeda-beda, namun dalam pembelajaran selama ini masih bersifat
menyamaratakan semua siswa dalam satu lingkup kelas. Barulah melangkah pada
tahap selanjutnya pembelajaran siswa masuk pendidikan menengah atas, dimana
siswa diharapkan memilih jurusan sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat.
Menurut saya, hal ini pada
dasarnya sudah bagus untuk membentuk gagasan pencetak tenaga kerja, namun belum
mengarah pada tingkat profesional. Tingkat ini kebanyakan dipahami apabila
siswa sudah lulus dan melanjutkan pada Perguruan Tinggi. Menurut saya hal
seperti ini kurang tepat. Apabila kita berkaca pada konteks membentuk tenaga
yang benar-benar ahli dan profesional, ada baiknya apabila sistem pendidikan
yang mengarah atau menjurus pada salah satu bindang spesifik sesuai dengan
kemampuan, bakat, dan minat siswa itu dimulai sejak kelas SD.
Berlandaskan akan hal tersebut,
saya memiliki gagasan untuk siswa itu sejak dini dideteksi bakat dan minatnya,
sehingga mampu dimaksimalkan sedemikian rupa. Saya ungkapkan dengan contoh
pendidikan kerajinan. Siswa yang memiliki bakat pada bidang kerajinan dididik
sejak SD pada bidang kerajinan, mulai dari pengetahuan dasar, pengolahan bahan,
pembuatan produk hingga finishing semua diajarkan pada satuan pendidikan.
Selanjutnya sebagai tugas akhirnya siswa diminta untuk membuat sebuah inovasi
produk kerajinan yang berdasarkan konteks kebudayaan setempat dan diminta untuk
mendeskripsikannya selayaknya makalah atau laporan karya. Bukan hanya itu,
untuk meningkatkan kemandirian siswa, salah satunya dengan menjual hasil
karyanya atau berpameran. Namun, dalam hal ini setiap tingkat pendidikan
memiliki tingkatannya tersendiri. Dengan demikian, siswa akan dapat
berkreativitas dengan menghasilkan inovasi karya yang baru, memaksimalkan
kemampuan, bakat dan minatnya sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
Hal yang sebagai catatan dalam
pembahasan ini adalah, pendidikan kejuruan sejak dini ini dalam prosesnya
diperlukan sebuah proporsi, seperti halnya pendidikan di SMK. Contohnya materi
matematika yang diajarkan berbeda antara SMK Otomotif dengan SMK Seni Rupa dan
Pariwisata. Kondisional berdasarkan kebutuhan dan lingkup keilmuan di setiap
bidang. Dengan demikian, sistem pembelajaran akan lebih proporsional dengan
kebutuhan siswa serta dapat menciptakan karya yang berdasarkan kebutuhan masa
depan Indonesia.'
Saya
memiliki impian dengan sistem di atas, pendidikan di Indonesia akan lebih maju
dengan pesat dengan adanya tenaga-tenaga yang profesional. Bukan saja tenaga
yang hanya mengandalkan ototnya, namun juga mengandalkan kreativitasnya untuk
dapat mengelola sumber daya yang ada di Indonesia, baik alam maupun manusianya.
Hal ini penting ketika yang menjadi pokok permasalahan selama ini adalah
mengenai kurangnya SDM untuk mengelola sumber daya yang ada di Indonesia.
Dengan adanya disiplin ilmu yang linier sejak pendidikan dasar hingga perguruan
tinggi, maka saya yakin bahwa tak akan lagi berita negara pengimpor, Rupiah
melemah, dan krisis pangan. Kemudian, yang menjadi topik utama adalah
karya-karya anak bangsa yang melejit hingga kancah Internasional. Semoga apa
yang saya impikan itu dikabulkan oleh Allah SWT... Amiiinnn...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar