Pernikahan merupakan sebuah ikatan yang sangat sakral dalam kehidupan manusia, dimana seseorang menyempurnakan separoh agamanya. Penyempurnaan agama ini pada hakikatnya meliputi dua pokok bahasan, yaitu mengenai hasrat keduniaan dan kebatinan. Selain itu, dalam pernikahan juga terdapat sebuah simbolisasi yang sangat sakral yang sudah sangat populer di masyarakat, yaitu Mahar. Dalam masa kekinian mahar mulai sangat beragam, mulai dari bentuk maupun tema yang diambilnya, mulai dari yang tradisional hingga modern. Mahar merupakan sebuah bentuk penghargaan seorang suami yang diberikan kepada istrinya. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai macam barang maupun non barang yang semampunya dari suami, dan tentu saja dengan sepenerimaan istri. Dalam era kekinian mahar dengan tema Rama dan Sinta sangat populer dan disenangi oleh masyarakat, khususnya Jawa. Hal ini dikarenakan adanya makna simbolik yang sangat mendalam dalam cerita Rama dan Sinta sebagai simbol cinta yang abadi.
Dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai sebenarnya makna yang ditinjau dari sisi yang lain, yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang awan yang tau hanya sebatas pada permukaan saja. Mahar sebagai salah satu simbol cinta seorang suami kepada istri seharusnya didasarkan sesuatu hal yang mengajak pada khidupan yang lebih baik.
Kebanyakan orang hanya menerima secara permukaan semata mengenai cerita Rama dan Sinta dalam pewayangan mengenai simbol cinta sejati. Namun demikian, banyak orang yang sebenarnya tidak mengetahui isi dan alur cerita Rama dan Sinta. Beberapa cuplikan yang tidak diketahui adalah:
1. Sinta diminta untuk tidak keluar dari lingkaran yang dibuat oleh Rama ketika ia sedang mengejar kijang. Namun karena keibaannya melihat Rahwana yang menyamar sebagai kakek-kakek kemudian ia keluar dari lingkaran dan diculik oleh Rahwana.
2. Sinta menjaga dirinya sedemikian rupa hingga ia masih suci, walaupun diculik oleh Rahwana.
3. Rama tidak percaya dan ragu akan kesucian Sinta pada saat diculik Rahwana.
Ketiga cuplikan tersebut hanya sebagian kecil saja mengenai cerita Rama dan Sinta. Apabila ditinjau berdasarkan sebagai simbol mahar apakah ini tidak menjadi sebuah doa untuk kehidupan masa depannya. Kejadian yang nomor satu itu dapat diibaratkan dalam rumah tangga yaitu saat sang istri diminta dirumah oleh sang suami untuk menjaga diri. Hakikatnya seorang istri hanyalah patuh kepada suami, dan ini juga sangat jelas. Apalagi ditambah dengan kejadian selanjutnya yaitu diculik Rahwana, hal ini seperti menunjukkan sebuah keburukan yang diakibatkan oleh ketidakpatuhan istri kepada suaminya.
Sedangkan pada cerita nomor tiga juga menggambarkan ketidakpercayaan Rama akan kesucian Sinta setelah diculik Rahwana. Dalam kejadian ini selanjutnya Sinta yang pada dasarnya setia kemudian meninggalkan Rama. Dalam pernihakan hal ini sering terjadi pada suami maupun istri yang sering kali curiga dan menduga-duga apa yang terjadi pada pasangannya. Apabila hal ini terjadi pada sebuah pernikahan tidaklah menjadi sebuah kebaikan. Hal ini juga justru menggambarkan ketidakjujuran dan ketidakpercayaan kepada pasangan.
Sesungguhnya banyak cobaan yang terjadi pada dalam kisah Rama dan Sinta, khususnya mengenai percintaan mereka. Hal ini tentunya apabila dijadikan simbol mahar tidaklah tepat dimana hal ini akan menjadi doa untuk masa depan rumah tangganya. Siapa yang ingin dalam pernikahannya banyak cobaan yang mengguncang rumah tangganya, mulai dari hal yang kecil hingga datangnya pihak ketiga. Sulit sekali kehidupan antara Rama dan Sinta, khususnya percintaan mereka. Maka dari itu, menurut saya tidaklah tepat membawa simbol Rama dan Sinta dalam sebuah simbol pernikahan yang sakral, yaitu Mahar
Apakah anda masih ingin menjadikan Rama dan Sinta sebagai simbol pernikahan kalian, coba dulu deh cari referensi yang mendalam dulu sebelum menjadikannya sebagai mahar pernikahan kalian. Tentu saja setiap insan ingin punya kehidupan yang baik bersama pasangannya, sehingga hal ini harus didasarkan pada suatu hal baik pula,
demikian terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar